Paulus
mengatakan kepada kita bahwa Kristus dinyatakan di dalam dirinya agar ia dapat
memberitakan-Nya di antara orang kafir. Dalam terjemahan yang lain kita
menemukan perkataan “Bangsa-bangsa Lain” yang digunakan gantinya “Kafir”. Tidak
ada bedanya. Kedua perkataan itu digunakan secara bergantian dalam Alkitab
bahasa Inggris, karena dimana saja kata-kata itu ditemukan, kata-kata itu
diterjemahkan dari hanya satu kata bahasa Yunani, atau kalau itu di dalam Perjanjian
Lama, dari kata bahasa Ibraninya. Mari kita perhatikan beberapa contoh.
Dalam I
Korintus 12:2 kita membaca, “Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum
mengenal Allah, (yaitu masih kafir) kami tanpa berpikir ditarik kepada
berhala-berhala yang bisu.” Ini berasal dari kata yang menunnjukan bahwa kafir
adalah penyembah berhala. Perhatikan bahwa orang-orang Korintus “adalah kafir”;
mereka berhenti menyembah berhala ketika menjadi orang-orang Kristen.
Efesus
2:11, 12 “Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu – sebagai orang-orang bukan
Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan
manusia; bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel
dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.” Sesungguhnya menjadi seorang kafir
adalah berada dalam keadaan yang tidak perlu dicemburui.
Kita
diberitahu bahwa “sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada...