Wednesday, December 12, 2018

Jesus Intercession: Yesus Layak Mengantarai Dirimu!


Penebusan dilakukan sekali dan untuk semua selamanya sebagai tindakan penyelamatan Allah yang telah digenapi di dalam anakNya yang tunggal Yesus Kristus. Penebusan adalah peristiwa obyektif yang sudah selesai dilaksanakan di luar sistem kehidupan manusia (berdosa) pada kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus. Peristiwa tersebut pada saat yang sama menunjukkan kasih Allah yang begitu besar bagi manusia berdosa sekaligus bukti keadilanNya dalam menjunjung tinggi hukumNya.  Umat manusia dikembalikan dan disatukan kepada penciptaNya. Kejatuhan, ketidaksucian dan pemberontakan diperdamaikan dengan kesucian Allah.
Dalam kerangka ini Penebusan (Atonement) janganlah dibingungkan atau dicampur aduk dengan....

Friday, November 23, 2018

Terkecoh dengan Hukum Allah

Salah satu strategi perang yang telah terbukti ampuh adalah pengalihan perhatian (diversion). Sebuah kekacauan diciptakan di sebuah tempat supaya musuh memusatkan perhatian pada kekacauan itu, lalu serangan yang lebih mematikan menghentak di tempat lain.

Tukang sulap sering menggunakan strategi ini di atas panggung. Mereka membuat berbagai macam gerakan yang sebenarnya untuk mengalihkan perhatian kita. Tujuannya adalah untuk membuat kita percaya bahwa si tukang sulap memiliki kekuatan magis untuk menciptakan, menghilangkan atau merubah sesuatu.

Ya…..Si Penipu Ulung Sepanjang Sejarah telah mempelajari pentingnya memberikan sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian manusia. Dia memberikan sesuatu yang bisa kita pegang, lihat dan rasakan secara nyata, sebuah konsep palsu yang bisa dengan mudah kita deteksi. Dan ketika pikiran kita terpusat pada hal itu, serangan yang mematikan diam-diam diluncurkan. Setan tahu betul bahwa ketika kita merasa yakin bahwa kita telah mengetahui benar atau salah, sebenarnya...

Tuesday, February 19, 2013

Kafir - Bangsa-bangsa di Luar Umat Allah


Paulus mengatakan kepada kita bahwa Kristus dinyatakan di dalam dirinya agar ia dapat memberitakan-Nya di antara orang kafir. Dalam terjemahan yang lain kita menemukan perkataan “Bangsa-bangsa Lain” yang digunakan gantinya “Kafir”. Tidak ada bedanya. Kedua perkataan itu digunakan secara bergantian dalam Alkitab bahasa Inggris, karena dimana saja kata-kata itu ditemukan, kata-kata itu diterjemahkan dari hanya satu kata bahasa Yunani, atau kalau itu di dalam Perjanjian Lama, dari kata bahasa Ibraninya. Mari kita perhatikan beberapa contoh.

Dalam I Korintus 12:2 kita membaca, “Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, (yaitu masih kafir) kami tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.” Ini berasal dari kata yang menunnjukan bahwa kafir adalah penyembah berhala. Perhatikan bahwa orang-orang Korintus “adalah kafir”; mereka berhenti menyembah berhala ketika menjadi orang-orang Kristen.

Efesus 2:11, 12 “Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu – sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia; bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.” Sesungguhnya menjadi seorang kafir adalah berada dalam keadaan yang tidak perlu dicemburui.

Kita diberitahu bahwa “sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada...

Friday, February 15, 2013

Petai

Matius 5:16“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” 


Kami tiba pukul 9.15 WIB di pagi hari setelah menghabiskan waktu selama tiga jam perjalanan lamanya. Saya dan rombongan yang berjumlah sebanyak 11 orang mendapatkan tugas untuk mengunjungi lokasi tempat diadakannya retreat pada akhir bulan ini. Villa yang kami kunjungi terlihat dipenuhi oleh banyak pengunjung yang berlibur akhir pekan. Indahnya ombak laut di pagi hari disambut oleh banyak orang yang berenang beramai-ramai. Banana boat yang tersedia pun ramai dinikmati oleh beberapa grup yang berkeliling di seputaran pantai laut berwarna biru itu.

Segarnya udara pagi hari ditambah dengan cerahnya sinar matahari pagi, menyambut hari libur akhir pekan itu terasa menggairahkan. Tak terlalu lama kami berada di lokasi, pengunjung dari berbagai lokasi pun mulai berdatangan. Banyak para pedagang lalu lalang sambil menjajakan barang dagangan mereka mulai dari emping, ikan asin, petai, dan lain sebagainya. Sudah pasti kami pun tak melupakan untuk menikmati manis dan segarnya kelapa muda yang diambil dari pohon-pohon kelapa yang tumbuh di pinggir pantai. “Asyiik ….. sedaaap, segaarrr ….” tatkala air kelapa muda saya teguk sambil bercanda dengan rombongan.  Terlihat satu dengan yang lain sibuk dengan kegiatan kami masing-masing. Tiba-tiba saya melihat seorang bapak menjinjing sebuah benda di tangan kanannya. “Wow … beli di mana itu?” tanyaku. “Tadi ada seorang nenek yang berdagang dan menjajakan dagangannya minta untuk dibeli, kasihanlah makanya kami beli”, jelas sang bapak dari tiga anak ini.

Satu ikatan besar petai terlihat di tangan kanannya dan dimasukkan ke dalam mobil, yang dibeli dengan harga yang cukup murah. Bagi orang yang suka makan petai, tentu benda ini terasa sangat nikmat apalagi bila dipadukan dengan bumbu lainnya yang membuat makanan kita terasa lebih nikmat untuk dimakan. Walaupun petai ini dimasak dan dicampur dengan makanan lainnya, aroma khas petai tidak pernah sirna ketika kita memakannya. Aroma petai tetap terasa dan meninggalkan bau yang khas dimulut ketika kita memakannya. Sanggupkah kita hidup di muka bumi ini dan memberikan pengaruh seperti pengaruh petai? Kita boleh saja bergaul dengan masyarakat dan lingkungan seburuk apapun, namun identitas dan pengaruh positif sebagai umat Tuhan haruslah tetap nyata dan dikenal setiap orang sebagaimana aroma petai mendominasi rasa makanan yang kita makan, kehadiran kita tetap memberikan aroma harum yang istimewa sehingga Allah dikenal dan ditinggikan oleh setiap orang. Tuhan memberkati kita hari ini agar sanggup mengangkat tinggi aroma kekristenan kita.

Tuesday, May 29, 2012

Raja & Pengemis


Seorang raja beserta pengiringnya berpapasan dengan seorang pengemis.

Sang raja menyapa pengemis ini:
“Apa yg engkau minta?”

Si pengemis berkata:
“Tuanku bertanya, seakan² anda mampu”.

Sang raja merasa tertantang, “Tentu saja aku mampu!"

Jawablah si pengemis, “Jangan Sembarangan berjanji Tuan”.

Rupanya dia bukan sembarang pengemis.

Namun raja tidak merasakan hal itu.

Timbul rasa angkuh & tak senang pada diri raja.

“Apapun juga! Aku orang kaya-raya”.

Si pengemis itu mengeluarkan mangkuknya:
“Tuanku tolong isi ini dengan emas hingga penuh”.

Raja menjadi geram.
Segera ia memerintahkan bendahara utk mengisi penuh mangkuk dengan emas!

Anehnya, emas dalam pundi² besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk.

Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan: emas, intan berlian dan lain lain
telah habis dilahap mangkuk sedekah itu. Mangkuk itu seolah tanpa dasar,
berlubang.

Akhirnya sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis.
Terbata² ia bertanya, “Tolong jelaskan terbuat dari apakah mangkuk ini?”

Pengemis itu menjawab sambil tersenyum, “Mangkuk itu terbuat dari keinginan
manusia yang tanpa batas. Itulah yang mendorong manusia senantiasa bergelut
dalam hidupnya.

Ada kegembiraan, gairah memuncak di hati, pengalaman kala engkau
menginginkan sesuatu. Ketika akhirnya engkau telah
mendapatkan keinginan itu, semua yang telah kau dapatkan itu, seolah tidak
ada lagi artinya bagimu. Semuanya hilang ibarat emas intan berlian yang
masuk dalam mangkuk yang tak beralas itu.

Begitu saja seterusnya, selalu kemudian datang keinginan baru. Orang tidak
pernah merasa puas. 'Power tends to corrupt'
kekuasaan cenderung untuk berlaku tamak”.

Raja itu bertanya lagi , “Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu?”

“Tentu ada, yaitu rasa syukur kepada Tuhan.
Jika engkau pandai bersyukur, Tuhan akan menambah berkat padamu.”, ucap sang
pengemis itu.


From:

Anak Ayam Gratis


Seorang pria paruh baya mempunyai sebuah toko makanan ternak yang tidak begitu laku

Makin hari makin sedikit orang yang beli pakan ternak. Dalam keputusasaanya pria tersebut mendapat ide gila yaitu menginvestasikan 50 dolar (uang yang cukup banyak pada zaman itu).

Untuk membeli 1000 ekor anak ayam. Para tetangganya langsung mengejek & menganggap pria itu gila.

Jual pakan ayam saja, tidak bisa, apalagi jual anak ayam. Mereka lebih heran lagi ketika tahu bahwa pria ini tidak menjual anak ayam tersebut. Sebaliknya ia memberikan anak² ayam tersebut secara GRATIS kepada pembeli pakan ternaknya

Benar² Gila! mereka berpikir, tokonya mau bangkrut, malah beli banyak anak ayam, terus membagi bagikan anak ayam tersebut secara Gratis.

Mana ada pebisnis waras yg melakukan itu? Nyatanya, setelah ada program gratis anak ayam tersebut, mulai banyak orang beli di tokonya

Semakin hari ternyata tokonya semakin laris saja. Selidik ternyata pembeli yang menerima anak ayam gratis itu kembali lagi.

Mengapa bisa demikian? Tentu saja mereka beli makanan ayam untuk anak ayam gratisan itu.

Apa pesan moral dari cerita tersebut di atas ?

Jangan pernah takut untuk memberi karena memberi adalah langkah pertama untuk kita menerima

"Sayangnya banyak orang selalu berpikir yang sebaliknya menerima dulu, baru berpikir untuk memberi"

Ini yang membuat kita tidak mengalami terobosan apa² dalam hidup ini.

Mana ada petani yang mengharapkan untuk menuai padahal ia tidak pernah menabur sebelumnya ?

Selama ada kesempatan, jadilah orang yang murah hati,

Beri kebaikan, beri perhatian & Jangan hanya beri jika ada keuntungan saja untuk kita

Ingatlah bahwa hidup ini seperti gema.
Apa yang kita tabur akan kita tuai.
Apa yang kita berikan akan kita dapatkan kembali, bahkan berkali kali lipat dari apa yang kita berikan

Mari selalu melakukan kebaikan.
Jauhkan rasa iri hati.
Menabur yang baik tentu akan menuai kebaikan..

GOD BLESS YOU
(By: "Haryono")

Tuesday, May 22, 2012

JANGAN MEMPERCAYAI DUSTA


Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Matius 16:23

Paulus mengingatkan jemaat di Korintus akan posisi mereka di dalam Kristus - kudus, benar, dan tidak bercela- karena ia tahu bahwa pemikian mereka harus berubah sebelum perilaku mereka dapat diubah

Inilah mengapa banyak orang gagal mengalahkan kebiasaan yang tidak diinginkan. Kita berusaha mengubah tindakan kita tanpa menyelaraskan pemikiran kita dengan kebenaran Allah.

Kita bertindak seperti cara kita memandang dirik kita sendiri. Jika kita merasa seperti orang berdosa yang tidak berarti, maka kita biasanya akan bertindak seperti mereka- didorong oleh rasa bersalah, cenderung melakukan kesalahan, dan tidak bahagia. Setan menuding tindakan-tindakan kita dan mendakwa kita sebagai pendosa sampai akhirnya kita percaya kepadanya.

Jangan mempercayai dusta! Jangan menyerah kepada bapa segala dusta dan pendakwa saudara-saudara kita yang tidak memiliki kebenaran di dalam dirinya. Inilah kebenarannya: Anda adalah orang kudus yang sesekali berdosa. Namun demikian, tidak ada yang Anda lakukan kemarin, hari ini, atau besok dapat mengubah posisi Anda di dalam Kristus. Saat Anda berdosa, bahkan seringkali, Anda tidak bertindak sesuai dengan keinginan Anda sebenarnya atau identitas Anda sebagai yang kudus milik Allah. Anda sedang bertidak tidak konsisten dengan kodrat baru Anda di dalam Kristus.

Allah mengatakan bahwa Anda adalah orang kudus setelah Anda menerima Kristus. Itulah sebabnya Anda dapat merasakan kemenangan atas dosa. Kristus berada di dalam Anda. Ia akan menjadikan Anda lebih dari sekedar pemenang saat Anda mengenal kebenaran yang memerdekakan Anda.